Tau ga sih per Juli 2020 jumlah investor di Pasar Modal
tumbuh 22% atau menjadi 3,02 juta akun. (sumber data : Ksei (Kustodian Sentral
Efek Indonesia), kontan.co.id, marketbisnis.com). Berdasarkan data ini artinya
Pasar modal tambah rame ya bund?hehehe
Kalimat pernyataan diatas adalah kabar baik, apalagi
mayoritas akun adalah anak-anak muda. Artinya kedepan generasi selanjutnya
semakin melek akan dunia investasi. Namun yang jadi pertanyaan selanjutnya
adalah Sudah sampai manakan pengetahuan mereka akan pasar modal? Mari 1 langkah
lebih maju berfikir untuk lebih mendalam lagi mengenai dunia investasi
khususnya di Pasar Modal di Indonesia.
Berdasar pengalaman pribadi, bahkan saya sendiri bahwa di
Indonesia investornya masih memiliki kebiasaan ikut-ikutan. Mulai dengan follow
akun-akun sosmed tentang investasi, baca berita dll. Apakah ini salah? Oh tentu
tidak, namun sebagai generasi yang siap tangguh tentu tidak hanya dengan cara
seperti itu dalam berinvestasi. Sudah sepatutnya kita memiliki pendapat sendiri
yang berdasar pada ilmu-ilmu analisa
yang ada.
Kenapa hal ini penting? Sebab yang perlu digaris bawahi “ketika kita mengikuti orang lain, maka
akan ada kecenderungan menyalahkan orang lain utamanya saat kita mengalami
kesalahan maupun kerugian”. Berbeda cerita kalau kalo ita mendapatkan
kerugian atau kesalahan itu akibat pengambilan keputusan kita sendiri. Maka
akan cenderung lebih humble dan siap
menerima kalau itu adalah kesalahan sendiri. Lebih jauh lagi tentunya akan
lebih hati-hati dan belajar dari kesalahan.
Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk melakukan
analisa sendiri. Lantas bagaimana melakukannya??
Langkah paling mudah adalah dengan belajar Analisa
Fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental secara garis besar
fungsinya untuk memilih Perusahaan yang
mana yang mau kita beli sahamnya? Sedangkan Analisa Teknikal menentukan Kapan waktu yang pas atau diharga berapa
kita melakukan transaksi beli atau jual.
Analisa Fundamental terdiri dari beberapa komponen atau
rasio. Namun yang paling mudah antara lain :
EPS
Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan.
PER
Price to Earning Ratio disingkat dengan PER merupakan rasio yang menggambarkan keuntungan sebuah perusahaan dibandingkan harga saham di pasar. Rasio ini memberikan informasi terkait nilai wajar suatu perusahaan.
PBV
Apa itu Price to Book Value disingkat dengan PBV?
PBV adalah rasio harga terhadap nilai buku. PBV digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Misalkan PBV sebesar 2x, artinya harga saham sudah tumbuh sebesar dua kali lipat dibandingkan kekayaan bersih suatu perusahaan.
ROE
Apa itu ROE (Return On Equity)? Pengembalian ekuitas adalah ukuran dari profitabilitas bisnis dalam kaitannya dengan ekuitas. Karena ekuitas pemegang saham dapat dihitung dengan mengambil semua aset dan mengurangi semua kewajiban, ROE juga dapat dianggap sebagai pengembalian aset dikurangi kewajiban. Semakin nilai ROE mendekati 100%, maka akan semakin bagus. ROE yang bernilai 100% menandakan bahwa setiap 1 rupiah ekuitas pemegang saham, dapat menghasilkan 1 rupiah dari laba bersih perusahaan. Dalam perhitungan ROE, digunakan dua piranti besar dalam sebuah perusahaan, yaitu laba bersih dan ekuitas.
DER
Rasio utang terhadap ekuitas adalah rasio keuangan yang menunjukkan proporsi relatif dari ekuitas dan utang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).
Deviden Yield
Hasil dividen atau rasio harga dividen saham adalah dividen per saham, dibagi dengan harga per saham. Ini juga merupakan total pembayaran dividen tahunan perusahaan dibagi dengan kapitalisasi pasarnya, dengan asumsi jumlah saham konstan. Rasio ini sering dinyatakan dalam wujud persentase.
Untuk penjelasannya dipostingan sebelumnya sudah dibahas
mengenai rasio-rasio diatas. Atau bisa juga Klik Link dibawah ini :
PERMUDAH DIPAHAMI DAN SIMPEL, INI CARA MEMILIH SAHAM DENGAN
FUNDAMENTAL YANG BAGUS !
Selain itu cara mudah lainnya untuk mengetahu rasio-rasio
diatas adalah dengan menginstal aplikasi RTI Business di Playstore. RTI ini cukup
komplit ketika kita menginput kode saham maka penjelasan mengenai saham
tersebut sudah cukup informatif dan komplit. Bukan iklan loh ya ini murni
pengalaman pribadi dan beberapa perusahaan sekuritas yang merkomendasikan apk
tersebut.
Selain itu di google pencari pun ketika kamu mengetik kode saham dimesin pencari biasanya rasio-rasio fundamentalnya juga sudah langsung muncul dibagian bawah. Contohnya dibawah ya :
Kemudian setelah memahami analisa fundamental dan
menggunakan alat aplikasi maka silahkan pilih perusahaan mana yang akan dibeli
dan tentunya sesuai dengan Analisa dan Keputusan sendiri.