10 PERUSAHAAN SYARIAH TERBESAR DI BEI
Akhir-akhir ini pasar bursa saham Indonesia mulai diwarnai dengan datangnya investor-investor dari kalangan milenial. Dan disisi lain pula berdasarkan laporan yang di
terbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 14 Februari 2019 menunjukan
bahwa data statistik Saham Syariah mengalami kenaikan yang cukup signikfikan.
Kenaikan ini dapat dilihat pada 2 indeks saham syariah, indeks pertama yaitu
berdasar Jakarta Islamic Index dan yang kedua Indeks Saham Syariah Indonesia.
Khusus yang kedua Indeks Saham Syariah Indonesia baru mulai dibentuk per 2011,
kemudian ada juga Jakarta Islamic Indeks 70.
Buat kalian yang masih pemula,
mungkin bingung apa itu Jakarta Islamic Index. Jakarta islamic Indeks atau
biasa disebut JII adalah salah satu
indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham
untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. JII telah dikembangkan
sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung
pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada
tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme Pasar Modal Syariah meniru pola serupa di
Malaysia yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30
(tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah. JII menggunakan hari dasar
tanggal 1 Januari 1995 dengan nilai dasar 100.
Kemudian berdasarkan informasi dari
IDX mengenai Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Index ini diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011, adapun
pengertian indeks komposit saham syariah
yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator
dari kinerja pasar saham syariah Indonesia. Konstituen ISSI adalah seluruh
saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES)
yang diterbitkan oleh OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah
yang masuk ke dalam ISSI.
BACA JUGA : KISAH SINGKAT TENTANG PENTINGNYA INVESTASI BAGI DALAM NEGERI
BACA JUGA : KISAH SINGKAT TENTANG PENTINGNYA INVESTASI BAGI DALAM NEGERI
Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap
bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES. Oleh sebab
itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang keluar atau masuk
menjadi konstituen ISSI. Metode perhitungan ISSI mengikuti metode perhitungan
indeks saham BEI lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar
dengan menggunakan Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI.
Adapun untuk Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index) adalah indeks
saham syariah yang diluncurkan BEI pada tanggal 17 Mei 2018. Konstituen JII70
hanya terdiri dari 70 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI. Sama
seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan
sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES
oleh OJK.
Berdasarkan indeks-indeks diatas
menunjukan bahwa saham syariah mengalami pertumbuhan yang tinggi, nah pada
kesempatan kali ini kami akan membagikan informasi mengenai 10 Perusahaan atau Saham Syariah Terbesar
di BEI. Hal yang menjadi tolak ukur adalah nilai Kapitalisasinya. Data yang
diambil adalah per akhir Januari 2019 yang bersumber dari IDX. Adapun
saham-saham tersebut antara lain :
TLKM (Telkom) Perusahaan ini menempati posisi pertama dengan nilai
Kapitalisasi 386T. Sedangkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai
440,83T (sumber : RTI ). Berbasis
utama usaha Teknologi Informasi dan tersebar merata di seluruh Nusantara.
UNVR (Unilever) Perusahaan ini menempati posisi kedua dengan nilai
Kapitalisasi 381T. Sedangkan berdasar update per 31 Agustus 2019 Capital
Marketnya senilai 372.73T. Adapun untuk produk perusahaan ini adalah consumer goods yang seperti kita ketahui
hampir dikonsumsi oleh kita setiap hari dari mulai bangun tidur sampai tidur
lagi.
ASII (Astra International) Perusahaan ini menempati posisi
ketiga dengan nilai Kapitalisasi 342T. Sedangkan berdasar update per Agustus 2019
Capital Marketnya senilai 270,23T (sumber
: RTI ). Core bisnis perusahaan ini bergerak dibidang otomotif, mencakup
bisnis kendaraan roda empat, roda dua, komponen kendaraan, serta berbagai
produk jasa otomotif lainnya.
ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) Perusahaan ini menempati
posisi keempat dengan nilai kapitalisasi 125T. Sedangkan berdasarkan update per
Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 140T (sumber : RTI). Perusahaan ini merupakan produsen berbagai jenis
makanan dan minuman yang didirikan 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. Kemudian
seiring perkembangan waktu perusahaan ini telah bertransformasi menjadi sebuah
perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan produksi makanan, mulai dari produksi
bahan baku hingga menjadi produk akhir.
CPIN (Charoen Pokphand Indonesia) Perusahaan ini menempati posisi
kelima dengan nilai kapitalisasi 121T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus
2019 Capital Marketnya senilai 82,40T (sumber
: RTI ). Kegiatan usaha utamanya adalah industri makanan ternak, pembibitan
dan budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan,
pengawetan daging ayam dan sapi, termasuk unit-unit cold storage. Menjual
makanan ternak, makanan, daging ayam dan sapi, bahan-bahan asal hewan di
wilayah Republik Indonesia, maupun ke luar negeri dengan sejauh diizinkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
TPIA (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) Perusahaan ini
menempati posisi keenam dengan nilai kapitalisasi 105T. Sedangkan berdasarkan
update per Agustus 2019 Capital Marketnya 158,72T. Kegiatan usaha utama
perusahaan ini adalah pemasok produk petrokimia ke berbagai industri manufaktur
Indonesia. Perusahaan memproduksi produk dan resin termasuk Monomer,
Polyethylene, dan Polypropylene. Chandra Asri termasuk dalam kelompok
perusahaan yang dimiliki oleh Barito Pacific.
UNTR (United Tractors) Perusahaan ini menempati posisi
ketujuh dengan nilai kapitalisasi 96T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus
2019 Capital Marketnya senilai 76,854T (Sumber
: RTI). Kegiatan utama usahanya adalah distributor peralatan berat terbesar
dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari merek ternama
dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest.
SMGR (Semen Indonesia Persero) Perusahaan ini menempati posisi
kedelapan dengan nilai kapitalisasi sebesar 75T. Sedangkan berdasarkan update
per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 78T (Sumber : RTI). Kegiatan utama usahanya merupakan produsen semen
terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki anak perusahaan antara lain: PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen
Tonasa dan Thang Long Cement.
KLBF (Kalbe Farma) Perusahaan ini menempati posisi kesembilan dengan
nilai kapitalisasi sebesar 75T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus 2019
Capital Marketnya senilai 78,52T (Sumber
: RTI). Kalbe Farma meruapakan perusahaan internasional yang memproduksi
farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta,
Indonesia.
INTP (Indocement Tunggal Prakarsa Tbk) Perusahaan ini menempati
posisi kesepuluh dengan nilai kapitalisasi sebesar 71T. Sedangkan berdasarkan
update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 78,78T. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk merupakan produsen terbesar kedua di Indonesia. Selain memproduksi
semen, Indocement juga memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola tambang
agregat dan tras.
Demikian 10 PERUSAHAAN SYARIAH
TERBESAR DI BEI, mari jangan biarkan
investor asing saja yang menikmati return dan laba/deviden
perusahaan-perusahaan raksasa diatas. Kita harus berbondong-bondong bersatu
ikut gerbong perekonomian negara dikemudian hari melalui kepemilikan
perusahaan/saham-saham perusahaan potensi dengan fundamental bagus.
Silahkan share jika bermanfaat,
Oleh : Zaenal Mustopa S.E
Kunjungi Website khusus tentang saham : www.paretosaham.com