https://developers.facebook.com/tools/debug/sharing INI DIA 10 PERUSAHAAN SYARIAH TERBESAR DI BEI ! SUDAH BELI SAHAMNYA?? - PARETO HIDUP

INI DIA 10 PERUSAHAAN SYARIAH TERBESAR DI BEI ! SUDAH BELI SAHAMNYA??



10 PERUSAHAAN SYARIAH TERBESAR DI BEI

Akhir-akhir ini pasar bursa saham Indonesia mulai diwarnai dengan datangnya investor-investor dari kalangan milenial. Dan disisi lain pula berdasarkan laporan yang di terbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 14 Februari 2019 menunjukan bahwa data statistik Saham Syariah mengalami kenaikan yang cukup signikfikan. Kenaikan ini dapat dilihat pada 2 indeks saham syariah, indeks pertama yaitu berdasar Jakarta Islamic Index dan yang kedua Indeks Saham Syariah Indonesia. Khusus yang kedua Indeks Saham Syariah Indonesia baru mulai dibentuk per 2011, kemudian ada juga Jakarta Islamic Indeks 70.

Buat kalian yang masih pemula, mungkin bingung apa itu Jakarta Islamic Index. Jakarta islamic Indeks atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. JII telah dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme Pasar Modal Syariah meniru pola serupa di Malaysia yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah. JII menggunakan hari dasar tanggal 1 Januari 1995 dengan nilai dasar 100.

Kemudian berdasarkan informasi dari IDX mengenai Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Index ini diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011, adapun pengertian  indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia. Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke dalam ISSI.

BACA JUGA : KISAH SINGKAT TENTANG PENTINGNYA INVESTASI BAGI DALAM NEGERI

Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES. Oleh sebab itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang keluar atau masuk menjadi konstituen ISSI. Metode perhitungan ISSI mengikuti metode perhitungan indeks saham BEI lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan menggunakan Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI.

Adapun untuk Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index) adalah indeks saham syariah yang diluncurkan BEI pada tanggal 17 Mei 2018. Konstituen JII70 hanya terdiri dari 70 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.

Berdasarkan indeks-indeks diatas menunjukan bahwa saham syariah mengalami pertumbuhan yang tinggi, nah pada kesempatan kali ini kami akan membagikan informasi mengenai 10 Perusahaan atau Saham Syariah Terbesar di BEI. Hal yang menjadi tolak ukur adalah nilai Kapitalisasinya. Data yang diambil adalah per akhir Januari 2019 yang bersumber dari IDX. Adapun saham-saham tersebut antara lain :


TLKM (Telkom) Perusahaan ini menempati posisi pertama dengan nilai Kapitalisasi 386T. Sedangkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 440,83T (sumber : RTI ). Berbasis utama usaha Teknologi Informasi dan tersebar merata di seluruh Nusantara. 



UNVR (Unilever) Perusahaan ini menempati posisi kedua dengan nilai Kapitalisasi 381T. Sedangkan berdasar update per 31 Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 372.73T. Adapun untuk produk perusahaan ini adalah consumer goods yang seperti kita ketahui hampir dikonsumsi oleh kita setiap hari dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi.



ASII (Astra International) Perusahaan ini menempati posisi ketiga dengan nilai Kapitalisasi 342T. Sedangkan berdasar update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 270,23T (sumber : RTI ). Core bisnis perusahaan ini bergerak dibidang otomotif, mencakup bisnis kendaraan roda empat, roda dua, komponen kendaraan, serta berbagai produk jasa otomotif lainnya.


ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) Perusahaan ini menempati posisi keempat dengan nilai kapitalisasi 125T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 140T (sumber : RTI). Perusahaan ini merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang didirikan 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. Kemudian seiring perkembangan waktu perusahaan ini telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan  total food solutions dengan kegiatan operasional  yang mencakup seluruh  tahapan produksi makanan, mulai dari produksi bahan baku hingga menjadi produk akhir.


CPIN (Charoen Pokphand Indonesia) Perusahaan ini menempati posisi kelima dengan nilai kapitalisasi 121T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 82,40T (sumber : RTI ). Kegiatan usaha utamanya adalah industri makanan ternak, pembibitan dan budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan sapi, termasuk unit-unit cold storage. Menjual makanan ternak, makanan, daging ayam dan sapi, bahan-bahan asal hewan di wilayah Republik Indonesia, maupun ke luar negeri dengan sejauh diizinkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


TPIA (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) Perusahaan ini menempati posisi keenam dengan nilai kapitalisasi 105T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya 158,72T. Kegiatan usaha utama perusahaan ini adalah pemasok produk petrokimia ke berbagai industri manufaktur Indonesia. Perusahaan memproduksi produk dan resin termasuk Monomer, Polyethylene, dan Polypropylene. Chandra Asri termasuk dalam kelompok perusahaan yang dimiliki oleh Barito Pacific.


UNTR (United Tractors) Perusahaan ini menempati posisi ketujuh dengan nilai kapitalisasi 96T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 76,854T (Sumber : RTI). Kegiatan utama usahanya adalah distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari merek ternama dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest.




SMGR (Semen Indonesia Persero) Perusahaan ini menempati posisi kedelapan dengan nilai kapitalisasi sebesar 75T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 78T (Sumber : RTI). Kegiatan utama usahanya merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki anak perusahaan antara lain:  PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement.  




KLBF (Kalbe Farma) Perusahaan ini menempati posisi kesembilan dengan nilai kapitalisasi sebesar 75T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 78,52T (Sumber : RTI). Kalbe Farma meruapakan perusahaan internasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. 



INTP (Indocement Tunggal Prakarsa Tbk) Perusahaan ini menempati posisi kesepuluh dengan nilai kapitalisasi sebesar 71T. Sedangkan berdasarkan update per Agustus 2019 Capital Marketnya senilai 78,78T. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan produsen terbesar kedua di Indonesia. Selain memproduksi semen, Indocement juga memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras.


Demikian 10 PERUSAHAAN SYARIAH TERBESAR DI BEI, mari jangan biarkan investor asing saja yang menikmati return dan laba/deviden perusahaan-perusahaan raksasa diatas. Kita harus berbondong-bondong bersatu ikut gerbong perekonomian negara dikemudian hari melalui kepemilikan perusahaan/saham-saham perusahaan potensi dengan fundamental bagus.
Silahkan share jika bermanfaat, 

Oleh : Zaenal Mustopa S.E


Kunjungi Website khusus tentang saham : www.paretosaham.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel