ZaenalBook- Sesuatu hal dikatakan berubah besar adalah saat dia mengalami perubahan dari kecil menuju ukuran yang lebih besar dari sebelumnya. Artinya semua yang besar tentu berawal dari kecil, sebab hakekatnya sesuatu dikatakan besar karena ada sesuatu hal yang disebut kecil. Apabila kita merenungi hal ini, maka kita akan tersadar bahwa untuk membangun sesuatu yang besar kita harus memperhatikan hal-hal kecil.
Begitu pula dengan pembangunan
perekonomian Bangsa Indonesia, sudah sepatutnya agar kokoh dan bermanfaat bagi semua kalangan maka harus memperhatikan hal-hal kecil. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba berbagi pikiran tentang Pembangunan Pereknonomian Bangsa dimulai dari Masjid. Hal ini bagi beberapa kalangan tentu hal yang tidak logis atau bahkan meremehkan dan berikut saya mencoba memaparkan konsepnya.
perekonomian Bangsa Indonesia, sudah sepatutnya agar kokoh dan bermanfaat bagi semua kalangan maka harus memperhatikan hal-hal kecil. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba berbagi pikiran tentang Pembangunan Pereknonomian Bangsa dimulai dari Masjid. Hal ini bagi beberapa kalangan tentu hal yang tidak logis atau bahkan meremehkan dan berikut saya mencoba memaparkan konsepnya.
Bagi umat islam sodaqoh dan zakat tentu hal yang penting dalam hidup mereka, berawal dari pengelolaan sumber daya inilah peningkatan kesejahteraan dapat diwujudkan. Selama ini dikebanyakan masjid, pengelolaan uang infak atau sodaqoh hanya tertimbun dan hanya berorientasi kepada pengelolaan biaya operasional Masjid tersebut saja. Akan tetapi coba kita perhatikan apabila uang dari infak atau Sodaqoh bukan zakat (karena pengelolaan zakat untuk 8 Golongan Penerima zakat), kita putarkan untuk hal yang lebih produktif dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip syariah, maka akan lebih terasa manfaatnya. Misalkan dana tersebut kita gunakan untuk membuat minimarket, simpan pinjam modal bebas riba untuk kaum fakir disekitar masjid, membeli atau menyewa lahan untuk ditanami pohon, sayuran, atau buah-buahan dan lain sebagainya yang bersifat pemenuhan kebutuhan hidup keseharian. Mengapa memilih pemenuhan kebutuhan keseharian? sebab untuk memulai awal agar mampu cepat berkembang maka dibutuhkan kecepatan perputaran uang atau cashflow yang menyehatkan. Terkecuali apabila sudah besar maka dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih besar lagi, seperti pembangunan rumah makan, super market, garment atau bisnis pakaian, toko bangunan, bisnis mebeul, pabrik pengelolaan hasil pertanian, dll.
Disisi lain karena sumber daya ini adalah amanah umat maka pengelolaannya pun harus benar-benar transparan, misal dengan selalu mengupdate penyampaian informasi keuangannya ketika menjelang shalat Jum'at, tarawih dsb. Akan tetapi hal yang harus diwaspadai adalah, JANGAN MEMBAHAS UANG ATAU EKONOMI DIDALAM MASJID, lebih baik membuat gedung disamping masjid atau ruangan khusus untuk musyawarah atau rapat pengelolaan dana tersebut. Selain itu untuk mempermudah dan menjamin kebaikan perkembangan pengelolaan sumber daya tersebut harus dilakukan oleh tim khusus yang memang ditunjuk untuk pengelolaan dan tersebut serta usahakan memang benar-benar ahli dibidangnya, bukan cuma karena sering muncul dimasjid saja atau dekat dengan imam masjid tetapi yang benar benar Profesional dibidangnya. Serta pengurus ini harus mempermudah akses kepada masyarakat untuk bersedekah, misal dengan selalu rajin memutarkan kotak infaq, publikasi pada setiap acara desa atau kelurahan, dan cara lainnya yang bersifat mengingatkan dan mempermudah untuk bersedekah.
Kemudian setelah itu kita memperhatikan pengelolaan hasil dari usaha tersebut, pastikan bahwa hasil-hasilnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar, ingat masyarakat sekitar dulu. Baik itu muslim maupun non muslim, selagi dia berada disekitar masjid dan membutuhkan pertolongan sudah sepantasnya kita menolongnya. Artinya bisa kita bayangkan apabila semua masjid menerapkan konsep seperti ini, misalkan dalam satu desa atau kelurahan saja yang terdiri dari 10-20 masjid maka kesejahteraan satu desa atau keluarahan tersebut akan sangat terjamin. Itu baru dari pengelolaan sedekah saja belum lagi dari sumber Zakat, Waqaf, dll.
Demikina garis besar atau sekilas tentang konsep pembangunan Perekonomian dari hal kecil yang saya yakin bila dilakukan secara luas dan menyeluruh negara Indonesia kita tercinta ini akan makmur dan tidak tergantung kepada negara lain. Apabila ingin berdiskusi atau bertukar pikiran dapat melalui email znlmstp@gmail.com atau dikolom komentar. Terima Kasih semoga bermanfaat. (Yogyakarta 19 Juni 2017 oleh Zaenal Mustopa S.E.)