ZaenalBook : Pengalaman Investasi Reksadana |
Awal Mulanya ko Bisa Investasi di Reksadana Bagaimana?
Setiap orang tentu
mengidam-idamkan kehidupan yang enak dan cukup untuk masa yang akan datang. Ada
yang ingin dimasa tua menikmati masa tuanya. Ada yang mengidam-idamkan kekayaan
dimasa mendatang. Ada pula yang mengamankan hartanya dari gerusan penyusutan
nilai mata uang atau Inflasi.
Demikian sekiranya dulu saya
sering baca latarbelakang kenapa orang berbondong-bondong berlajar mengenai
investasi dan praktek langsung berinvestasi di Pasar Modal maupun membeli tanah
atau emas. Sebelum saya menjelaskan pengalaman tentang investasi Reksadana,
terlebih dahulu saya akan menjelaskan mengenai awal mula kenapa berinvestasi
Reksadana khususnya Jenis Reksadana Saham dan Pendapatan Tetap.
Waktu itu, saya mengenal istilah
Reksadana atau Investasi ya dari materi dikelas. Kebetulan kuliah saya
mengambil Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Awalnya benar-benar sangat asing mendengar kata investasi. Malah yang terbayang
ketika mendengar kata Investasi ya Bohong,
butuh modal besar, dan dilema antara untung besar atau buntung. Demikian
sekiranya dulu yang saya rasakan dan saya fikirkan.
Kemudian dikarenakan waktu itu
ada mata kuliah Sekuritas Derivatif yang mewajibkan mahasiswa untuk praktek
riil berinvestasi. Akhirnya saya coba memilih alternatif investasi yang
risikonya paling rendah dan biayanya murah atau terjangkau. Wajar saja
mahasiswa, merantau dengan modal pas-pasan jangankan investasi makan enak aja
pas tanggal muda. Wkwkwk
Kenapa memilih Reksa Dana Bukan yang lain?
Sebenarnya kalo secara teori
kenapa saya memilih alternatif pilihan investasi reksadana. Alasannya adalah :
- Modal terjangkau bahkan bisa dimulai dari 100rb rupiah pun sudah bisa buka reksadana.
- Tidak ribet memilih saham, obligasi atau produk pasar uang. Yang intinya uang kita diinvestasikan ke pilihan yang tepat sebab dikelola oleh orang profesional dan terpercaya. Dalam hal ini pihak tersebut dikenal dengan sebutan Manajer Investasi.
- Waktunya bebas, mau tak cairkan kapan saja dan tidak ribet.
- Hasilnya minimal selalu diatas bunga bank, pentingnya ya riil mampu melawan inflasi. Walaupun terus terang uang yang saya investasikan hanya 200rb perbulan auto debit rekening.
- Minimal ikut sumbangsih dalam pembangunan nasional. Sebab meski jumlahnya kecil, uang kita bermanfaat dan diputarkan di Pasar Modal. Logika saja daripada saham-saham atau aset-aset penting dibeli sama orang-orang atau investor asing? Ya meski jumlahnya masih kecil, pikirku ya tidak apalah.
- Waktu itu pilihannya adalah saham, future, reksadana. (tugas kuliah seperti penjelasan diatas)
Hasilnya Bagaimana?
Kurang lebih atas dasar itu saya
memilih reksadana. Ya meskipun aslinya ada banyak alasan memilih reksadana. Nah
sebagai informasi lebih lanjut, waktu itu saya memilih produk Reksadana
berdasar 2 kebutuhan. Kebutuhan pertama adalah untuk jangka menengah yaitu
sekitar 3 tahunan. Adapaun yang keduanya adalah untuk jangka panjang yaitu 10 tahunan
kedepan.
Berdasarkan hal tersebut saya
memutuskan memilih Jenis Reksadana Pendapatan Tetap. Nama Produk yang saya
pilih adalah BNI AM Dana Berbunga Tiga. Reksadana ini memiliki komposisi
racikan 80% dialokasikan kepada efek obligasi dan 20% pada kas dan efek lain.
Informasi lebih lanjut mengenai produk ini Klik disini. Ohya karena ini ada kata Berbunga, buat yang berfikir haram dsb coba pelajari dulu apa itu reksadana.
Kemudian untuk produk yang saya
pilih untuk memenuhi kebutuhan kedua adalah BNI-AM Inspiring Equity Fund.
Reksadana ini memiliki racikan 80% saham dan 20% pada efek dan efek lain.
Karena komposisi terbanyak dialokasikan ke saham maka investasi ini memiliki
risiko tinggi dan tentunya memiliki hasil yang tinggi pula. Ingat ini dirasakan
untuk jangka panjang bukan untuk trading (beli
sekarang ketika naik langsung dijual). Informasi lebih lanjut produk ini Klik Disini.
Dulu saya membuka reksadana ini
pas semester 6 atau sekitar tahun 2014 akhir atau 2015. Perisnya agak lupa tapi
kisaran waktu tersebut. Nah sampai dengan saat ini tahun 2018 untuk reksadana
jenis yang saham hasilnya sekitar 36% dari nilai yang saya tanam. Dulu beli diharga
Rp. 700,-an sekarang sudah 1100an perlembar. Sedangkan untuk yang Reksadana
Pendapatan Tetap adalah 20%. Dulu beli diharga 1700an sekarang 2050an.
Cara Daftarnya Bagaimana?
Sebenarnya sekarang buat kalian
yang mau buka reksadana aksesnya sudah banyak. Lewat Bukalapak atau online dan
sebagainya. Adapun pengalaman yang dulu bukanya melalui BNI Sekuritas di BNI
UGM Yogyakarta. Buat kamu yang dijogja datang aja di BNI UGM di lantai 2,
bilang saja sama securty di lantai 2 kalo kalian mau buka reksadana pasti
diarahkan. Syaratnya pun sederhana dulu cukup pakai identitas ktp, buku
tabungan dan kartu identitas lain seperti kartu mahasiswa atau sim. Prosesnya
tidak terlalu lama, dan nanti kamu akan ditanya akan investasi langsung total
diauto debit setiap bulan. Dulu karena modal terbatas saya memilih yang auto
debit dari rekening tabungan setiap bulannya 100rb pada setiap jenis reksadana.
Prinsipku dulu biar ga terasa kan kalo diauto debit ga terlalu terasa berat. Tapi
kalo sekarang sudah saya revisi menyesuaikan kebutuhan dan kondisi terkini.
Eh tapi ini saya sebut merk bukan berarti lagi jadi marketingnya BNI AM ya. Cuma kebetulan analisa saya condong kalo itu bagus dan prospek untuk dimasa mendatang.
Demikian berbagi pengalaman
tentang investasi saya, sudah agak cape ngetiknya. Sebenarnya banyak yang ingin
disampaikan, tapi sudahlah segini saja.hehehe
BACA JUGA : 6 KONTRIBUSI NYATA DAN MUDAH YANG BISA KITA LAKUKAN AGAR NILAI RUPIAH KUAT !
Yang Mau tanya atau diskusi atau ngasih masukan tinggal dikomenan aja ya.
BACA JUGA : 6 KONTRIBUSI NYATA DAN MUDAH YANG BISA KITA LAKUKAN AGAR NILAI RUPIAH KUAT !
Yang Mau tanya atau diskusi atau ngasih masukan tinggal dikomenan aja ya.
Pesen saya buat kalian yang masih muda segeralah melakukan investasi
untuk dimasa mendatang. Investasi alternatifnya banya, kalo belum tau tentang
saham, reksadana, SUN, dll. Pilih saja yang sekiranya yakin dan terbukti,
misalnya investasi dalam bentuk emas, tanah, properti atau bangunan. Namun ada
juga investasi yang benar-benar menjanjikan dan murah, apa itu? Jawabannya
adalah “Investasi Pendidikan, Pengalaman, Sedekah atau membantu orang yang
membutuhkan dan Budi Pekerti yang baik untuk hubungan dengan banyak orang”
Oleh : Zaenal Mustopa S.E