• Contact us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Langganan Artikel Gratis
  • SPIRITUAL COMPANY KEPEMIMPINAN

    #Edisi 2
    Gambar : Kepemimpinan yang baik.
    sumber : tipsdoktercantik.com

    Kepemimpinan dalam bisnis pada hakekatnya adalah menggerakan sumberdaya untuk mencapai satu tujuan yang telah secara bersama-sama disepakati. Namun sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu beberapa referensi teori tentang kepemimpinan dalam sebuah organisasi.

    Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

    Harold Kontz menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, seni atau proses memengaruhi orang sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusias.

    Selain itu seperti yang kita ketahui bersama kepemimpinan pun banyak modelnya, ada yang otoriter, demokratis, Transormasional, Delegatif, Kharismatik, atau seperti yang sedang tenar pemimpin yang sedang tenar adalah kepemimpinan melayani.

    Lantas dari berbagai model kepemimpinan diatas, mana yang bagus? Jawabannya tentu menyesuaikan dengan kondisi yang dipimipin. Akan tetapi pada kesempatan kali ini, saya akan memperkenalkan Gaya Kepemimpinan dalam Bisnis yang dicontohkan oleh Nabi Muhamad S.A.W. Mengapa saya mengambil sampel ini, sebab inti dari sebuah kepemimpinan yang dikatakan berhasil yaitu apabila pemimpin itu berpengaruh dan yang dipengaruhi mampu melaksanakan setiap tugas dan arahan dari pemimpin itu sendiri.

    Secara ilmiah kepemimpinan Nabi sangat spektakuler, dimana dapat mempengaruhi banyak manusia dan berpengaruh dalam kurun waktu yang sangat lama. Sekarang coba sebutkan pemimpin mana yang sampai sekarang tetap eksis dan masih menjadi panutan?

    Lantas pertanyaannya bagaimana pola kepemimpinan beliau? Berikut salah satu bagian dari hal penting yang dapat kita terapkan dari model kepemimpinan beliau dalam beroganisasi dan berbisnis.

    Bahwa kepemimpinan beliau selalu mengutamakan 3 faktor dasar, yaitu :
    Mengandalkan keteladanan.
    Seorang pemimpin CEO, Panglima perang, dan sebagainya mereka akan berhasil dan berpengaruh ketika prinsip ini dijalankan. Ketika dalam bisnis, jangan mentang-mentang pemimpin lantas dengan seenaknya mendelegasikan tugas seenaknya sendiri. Jiwa kesatria atau pemimpin sejati harus menjadi Contoh dan Panutan anggotanya.

    Pola kepemimpinan yang jujur.
    Seperti yang sudah sering kita jumpai, Mencari orang pintar itu banyak, tetapi mencari orang jujur itu susah. Itu artinya Jujur sudah merupakan hal yang mahal. Sifat jujur dalam segala Hal akan menjadikan tenang, dan lepas. Meski awalnya persepsi manusia yang beranggapan ketika semua hal dikatakan jujur justru akan membuat dia susah, namun apa bila direnungi dan dianalisis dalam jangka waktu tetentu pengaruh kepimpinan yang jujur akan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas Organisasi atau Sumber Daya yang ada.

    Pola Kepemimpinan yang informatif atau dapat menyampaikan pesan.
    Kepemimpinan dalam suatu organisasi tentu tidak mungkin terlepas dari namanya proses informasi. Pemimpin sejati harus mampu menjadi orang yang dengan mudah dapat menyampaikan apa yang ada dalam pemikirannya kepada anggotanya. Kemudian Anggotanya dapat menangkap dan menuangkannya kedalam beberapa kebijakan yang selanjutnya diterapkan dan dijalankan pada roda bisnis atau organisasi.
    Pola kepemimpinan ini bersumber dari 3 sifat nabi yang selalu menjadi panutan banyak orang yang kemudian menjadi dasar dalam kepemimpinan.

    Demikian sedikit ulasan tentang spiritual company atau khususnya dalam hal dasar kepemimpinan dalam berorganisasi atau berbisnis. Semoga bermanfaat...

    Oleh : Zaenal Mustopa S.E