Tahun 2021 adalah tahun tantangan dimana kondisi ekonomi
masih harus bertahan ditengah terpaan Covid-19. Munculnya varian baru menambah
lesunya laju perekonomian dunia. Akan tetapi berbeda dengan 5 Emiten Tangguh berikut
ini. Dimana 5 Perusahaan atau Emiten ini justru mencatatkan laba bersih luar biasa dengan
pertumbuahan double digit secara Year on Year.
Sebanyak 5 emiten LQ 45 di Bursa Efek Indonesia mampu
mencatatkan laba bersih hingga total Rp 125, 29 triliun pada 2021.
Adapun ke 5 Emiten dengan laba besar di tahun 2021 tersebut telah kami rangkum berdasar data yang laporan keuangan yang telah dipublikasi
1. Urutan teratas emiten pencetak laba bersih terbesar di pasar modal adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI sebesar Rp 32,21 triliun.
2. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan laba bersih 2021 sebesar Rp 31,4 triliun.
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 28,03 triliun.
4. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 20,2 triliun
5. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 13,42 triliun.
BBRI membukukan laba bersih (bank only) sebesar Rp 32,21
triliun pada 2021, tumbuh signifikan 75,53% dibandingkan tahun sebelumnya Rp
18,35 triliun. Perolehan tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih (net
interest income/NII) yang tumbuh 27,50% secara tahunan (year on year/yoy)
senilai Rp 95,82 triliun.
Kemudian secara konsolidasi pada tahun lalu, laba BBRI
sebesar Rp 30,75 triliun atau meningkat 64,79% dibandingkan dengan tahun 2020
yang senilai Rp 18,66 triliun. Perolehan tersebut didukung oleh NII secara
konsolidasi mencapai Rp 114,09 triliun atau tumbuh 21,92% (yoy).
Selanjutnya ada BBCA dan entitas anak menutup tahun 2021
dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 31,42 triliun, tumbuh 15,81%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 27,13 triliun.
Jika mengutip berita di investor id, Presiden Direktur BCA
Jahja Setiatmadja menjelaskan, pertumbuhan laba tersebut diiringi kenaikan dana
pihak ketiga (DPK), kredit, disertai perbaikan kualitas aset, sehingga biaya
provisi tercatat menurun 19,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk margin
bunga bersih (net interest margin/NIM) BCA berada di level 5,1%, turun dari
5,7% pada 2020.
Kemudian di nomor selanjutnya ada Bank Mandiri yang masuk
jajaran laba bersih tertinggi di pasar modal. Bank Mandiri mencatatkan
pertumbuhan signifikan pada laba bersih konsolidasi 2021 sebesar 66,83% secara
tahunan menjadi Rp 28,03 triliun.
Laba bersih Bank Mandiri dan perusahaan anak disumbang dari
pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 16,86% (yoy)
menjadi Rp 73,06 triliun. Kemudian pendapatan nonbunga tumbuh 9,01% (yoy)
menjadi Rp 32,27 triliun, dengan margin bunga bersih (NIM) 5,09%.
Kinerja bagus juga dibukukan Grup Astra. PT Astra International Tbk (ASII) mencatat laba bersih 2021 sebesar Rp 20,2 triliun, naik 25% dibanding tahun sebelumnya Rp 16,16 triliun.
Diposisi selanjutnya disusul oleh Emiten pertambangan PT Adaro Energy IndonesiaTbk dengan kode saham ADRO. Sepanjang 2021, ADRO tercatat mampu meraih pendapatan usaha bersih sebesar US$ 3,99 miliar atau tumbuh 58% YoY dari sebelumnya US$ 2,53 miliar per Desember 2020. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA perusahaan pada periode yang sama naik 138% menjadi US$2,10 miliar.
Adapun data lebih detail telah kami rangkum di table dibawah
ini :