• Contact us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Langganan Artikel Gratis
  • 3 CARA MEMBANGUN PORTOFOLIO SAHAM YANG BAGUS !

     



    CARA MEMBANGUN PORTOFOLIO SAHAM YANG BAGUS

    Berbagi pengalaman pribadi dan beberapa rekan yang sama-sama berinvestasi saham atau nabung saham. Bagi investor pemula atau yang masih amatiran seperti saya, awal menentukan mau membeli saham apa saja tentu menjadi keputusan sulit. Apakah mau tak banyakin yang bluechip atau mau tak banyakin yang konstruksi?


    Pikiran dilema dan bingung sempat dirasakan. Sehingga ketika mencoba membaca beberapa literasi pengelolaan portofolio saham yang baik seperti apa. Komposisinya dari setiap sektor seperti apa. Sebenarnya tidak ada kebenaran yang baku dalam hal ini, intinya kalo portofolio kamu dijumlah untung ya sudah berarti oke-oke aja, tidak ada masalah.


    Akan tetapi melihat dan belajar dari kejadian Pandemi Covid-19 yang benar-benar merubah peta arah investasi. Memaksa harus membuat planing baru bahkan saya sendiri sempat cut loss lumayan banyak, karena minusnya terlalu dalam. Selain itu yang terpenting ya sektor tersebut merupakan salah satu yang paling parah terdampak Covid-19.


    Berdasarkan pengalaman diatas maka memang perlu ada perencanaan mengenai komposisi portofolio dari sektor mana saja. Apakah itu dari sektor consumer goods, konstruksi, tambang, pertanian dll. Seperti teori beberapa pakar dan ilmuwan dibidang finance bahwa kita dilarang menyimpan telur dalam 1 keranjang. Sebab jika pecah atau jatuh keranjangnya maka akan pecah semua telur. Telur tersebut merupakan perumpamaan dana yang kita investasikan. Keranjang ibarat instrumen yang kita pilih, artinya lebih baik dan lebih aman jika memilih tidak hanya dalam 1 instrumen. Sebab jika rugi, maka diharapkan dari instrumen atau saham lain bisa untung dan menutup atau meminimalisir kerugian tersebut.


    Berikut mimin mau share pendapat dari beberapa pakar dan berdasar pengalaman pribadi tentang cara membangun portofolio saham yang ideal atau relatif aman atas beberapa kemungkinan.


    1.  Jumlah Saham Yang Cukup

    Berdasar pendapat beberapa praktisi dan beberapa literasi buku idealnya jumlah saham dalam 1 portofolio adalah 8-15 saham. Kenapa hal ini dibatasi, tujuan utamanya adalah agar kita jauh lebih fokus dan mengamati setiap pergerakan naik atau turun serta lebih mudah dalam mengelolanya.


    2.  Sektor Yang Variatif

    Teknik ini sangat penting ! Kenapa? Bayangkan saja jika kamu mengamati kejadian dimasa pandemi ini. Betapa anjlok dan terpukulnya sektor konstruksi dan industri pariwisata. Namun disisi lain ada salah satu Sektor yang diuntungkan atas adanya Pandemi Covid-19. Apakah sektor itu? Jelasnya adalah saham dibidang kesehatan, pertanian, dll. Contohnya Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Tunas Baru Lampung (TBLA), saham Kimia Farma, Sidomuncul dan lain sebagainya. Artinya bahwa dalam setiap adanya moment atau kondisi yang merugikan maka tentu akan ada sisi lain yang menguntungkan. Dan kewajiban kita adalah menyeimbangkan hal tersebut agar tidak menimbulkan kerugian.


    3.  Usahakan 1 atau 2 Saham di Sektor konsumsi / Consumer goods.

    Perlu diketahui bahwa saham disektor ini adalah saham yang paling tahan banting saat kondisi krisi ataupun pandemi. Sebab pasti akan dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.

     

    BACA JUGA : BOW, HAKA, APASIH? BACA ISTILAH PENTING DI PERDAGANGAN SAHAM !


    Demikian tulisan mengenai bagaimana mengelola portofolio saham yang ideal atau pun relatif aman. Silahkan share jika bermanfaat. Perlu digarisbawahi bahwa metode diatas adalah berdasar pengalaman pribadi dan share dari beberapa pakar yang saya ikuti melalui media sosial maupun buku. Segala sesuatu risiko tentu dipengaruhi atas beberapa kemungkinan. Sehingga keputusan memilih saham tentu sangat diperlukan cara-cara yang lebih hati-hati.


    BACA JUGA : 4 SAHAM YANG LABANYA TIDAK PERNAH TURUN DALAM 10 TAHUN

     


    Oleh : Zaenal Mustopa S.E

    Note : Disclaimer on