5
SOLUSI MENGHADAPI BULAN PUASA BAGI PELAKU BISNIS KULINER
Berdasarkan pada beberapa temuan
pelaku usaha kuliner di Yogyakarta dan Jakarta ditemukan bahwasannya pada bulan
puasa atau Ramadhan bisnis kuliner mengalami penurunan yang cukup signifikan
atau bahkan mengalami kerugian. Padahal pada akhir bulan puasa atau lebaran
kebutuhanakan biaya usaha dan keluarga meningkat drastis. Lantas bagaimana
solusi atas hal tersebut?
Sebelum membahas point-point solusinya
mari kita pahami dulu arti dibalik Bulan Puasa atau Bulan Ramadhan ini. Dari sudut
pandang usaha, pada hakekatnya bulan Ramadhan ini bukan bulan jatuhnya usaha,
melainkan justru moment yang pas untuk mengekspresikan usaha. Mengapa dikatakan
demikian, sebab apabila kita perhatikan pada bulan ramadhan ini orang akan
cenderung memiliki konsentrasi yang meningkat, sebab dia dalam kondisi lapar
(bagi yang berpuasa). Apabila kita sadar akan peluang ini, maka akan muncul
banyak ide untuk menampilkan keberadaan usaha kita. Bentuknya pun beragam mulai
dari publikasi, program diskon, amal, kegiatan sosial dan lain sebagainya.
Berikut Penulis akan sedikit berbagi
ide atau gagasan tentang cara menghadapi bulan puasa bagi pelaku bisnis
kuliner.
1. Buatlah Program untuk berbuka puasa dan Sahur
1. Buatlah Program untuk berbuka puasa dan Sahur
Program
ini bisa dikatakan mutlak dan pokok bagi para usaha kuliner. Hal ini
dimaksudkan agar selain meningkatkan penjualan akan tetapi juga menjadi alat
untuk mempublikasikan usaha. Pilihlah ide program yang memuat unsur : Unik,
terkesan lebih hemat akan tetapi tidak mengabaikan HPP dan Profit, Menarik dan
dapat dijangkau oleh segmen pasar yang ditargetkan. Selanjutnya syarat dari
program ini harus dipublikasikan lebih giat kepada konsumen potensial, lakukan
ini secara berkala dan ciptakan mindset konsumen “Setiap bulan puasa ingin
mengunjungi kuliner kita”.
2. Tingkatkan Kualitas Rasa
2. Tingkatkan Kualitas Rasa
Program
ini berfungsi mengunci atau membuat citra “Makan Puas” atas usaha kuliner kita.
Mengapa hal ini dapat terjadi, sebab orang yang berbuka puasa akan lebih
memiliki nafsu makan yang tinggi. Ciptakanlah moment kepuasan pada pelanggan
agar mereka kembali ketika diluar bulan puasa.
3. Lakukan Efisiensi Biaya.
3. Lakukan Efisiensi Biaya.
Lakukan
efisiensi biaya sedemikian rupa dengan syarat tanpa mengurangi kualitas produk
atau sajian makanan. Sebab kesan puas ketika makan adalah prioritas utama dalam
berbisnis kuliner.
4. Lakukan Kegiatan Sosial Lebih Banyak
4. Lakukan Kegiatan Sosial Lebih Banyak
Mengapa
hal ini berkaitan dengan solusi menghadapi bulan ramadhan bagi pelaku kuliner?
Pertanyaannya apa malah tidak sebaliknya justru malah meningkatkan pengeluaran?
Hal ini lebih kepada menitik beratkan pada dasar “Ketika ingin mendapatkan maka
harus mengeluarkan”. Hal ini juga didasarkan pada keyakinan sedekah akan
dibalas berkali-kali lipat dengan syarat dilakukan dengan ikhlas dan niat baik.
Apalagi dilakukan pada bulan suci Ramadhan. Yakinlah ketika program ini
dijalankan, usaha Kuliner Anda akan mendapatkan hasil yang lebih, baik dapat
berefek cepat maupun menunggu setelah bulan ramadhan.
5. Lakukan Evaluasi atas 4 Program diatas minimal 5hr Sekali.
Mengapa
hal ini penting? Sebab apabila program diatas tidak dibuat dengan benar maka
akan menimbulkan mindset yang salah dan akan berimbas pada pola pikir dimasa
mendatang. Contohnya ketika kita berfikir bahwa meminimalkan biaya justru
dilakukan disemua lini termasuk kualitas produk justru dikurangi, misalnya yang
biasanya dalam membuat 1 menu makanan membutuhkan 5 cabe dan 5 siung bawang,
karena berfikir untuk efisiensi justru malah dikurang menjadi 4 cabe dan 4 sing
bawang. Padahal efisiensi yang dimaksud tidak sedikitpun untuk mengurangi
kualitas produk, justru malah sebaliknya.
Demikian
share ide tentang 5 Cara mengahadapi Bulan Ramadhan atau Puasa bagi para pelaku
bisnis Kuliner. Pastikan 5 hal tersebut dilakukan dengan benar dan selalu
melakukan ecaluasi dan komunikasi. Share ke Banyak orang jika bermanfaat.
Terima kasih...