Pada dasarnya seringkali kita
mendengar istilah seperti judul diatas. Ya, “Silaturahmi Menambah Rejeki” Kata mungkin sangat familiar, namun
pernah ga sih dari kita memahami secara mendalam korelasi antara Silaturahmi
dan Rejeki? Apa makna dibalik kedua kata tersebut? Nah pada kesempatan kali ini mari kita bahas untuk memperkuat
keyakinan kita akan hal tersebut.
Sebelum membahas mendalam coba
kita tentang silaturahmi. Kemudian utnuk mempermudah kita memahami makna silaturahmi
kita perhatikan beberapa unsur yang ada dalam silaturahmi, adapun unsur dari
silaturahmi antara lain :
- · Silaturahmi terdiri minimal 2 orang.
- · Ada pokok pembahasan dan Proses Komunikasi
Berdasarkan unsur pertama
bahwasannya silaturahmi terdiri minimal 2 orang artinya dengan silaturahmi akan
bertemu dengan orang lain, menambah relasi, memperkuat jaringan relasi,
memperkuat rasa kekeluargaan bahkan menumbuhkan rasa empati atas kedua belah
pihak, menumbukan rasa saling percaya. Dalam sebuah bisnis relasi tentu menjadi
salah satu faktor penting untuk mengembangkan bisnis. Selain itu rasa saling
percaya dapat mempermudah operasional pengembangan bisnis. Sedangkan rasa
empati dan kekeluargaan akan berkorelasi kepada hubungan interpersonal, hal ini
tentu akan menjadi investasi besar untuk jangka panjang.
Kemudian unsur kedua adalah
adanya pembahasan dan proses komunikasi. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi,
namanya silaturahmi tentu bertemu dan ngobrol kesana kemari membahas banyak
hal. Baik disadari maupun tidak, pembahasan dalam sebuah silaturahmi akan
menghasilkan pertukaran informasi. Baik informasi yang sifatnya berkaitan
dengan bisnis maupun tidak, yang terpenting disini adalah adanya tambahan input
wawasan, informasi, dan pengembangan cara kita berkomunikasi. Hal ini tentu
akan menjadi modal penting dalam kehidupan dimasa mendatang. Selain itu untuk
diperhatikan, ketika menjalin silaturahmi Jangan sekali-kali berorientasi
kepada kesombongan atau ajang pamer atas apa yang kita miliki, apa yang kita
pakai, atau atas bagaimana jabatan kita. Hal itu akan membuat hilang esensi dari
silaturahmi.
Selanjutnya kita bahas tentang
rejeki, untuk mempermudah pemahaman atas rejeki tentunya kita harus mengetahui apa
sih yang dikatakan rejeki? Hakikat rejeki menurut pemahaman penulis atas
beberapa referensi, rejeki itu tidak hanya berfokus pada uang. Sungguh sangat
sempit sekali apabila kita merasa dan memahami bahwa rejeki itu adalah uang.
Rejeki itu dapat berupa berbagai hal dan berikut jenis-jenis rejeki :
- · Informasi, contoh informasi lowongan pekerjaan, informasi sumber bahan baku, informasi tata cara membuat sesuatu, informasi penggunaan akan suatu alat, informasi tempat membeli barang grosir, dan lain sebagainya. (Jangan menyepelekan rejeki berupa informasi sebab informasi sangat penting peranannya dalam bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari).
- · Barang, rejeki ini tentu mudah kita pahami sebab kasat mata dan jelas. Misalnya, diberi baju baru, motor, Handphone, kursi, tas, meja, pulpen dan lain sebagainya dimulai dari hal kecil maupun barang besar baik dari sisi wujud maupun nilai.
- · Materi/Uang. Rejeki ini sangat familiar, bahkan banyak yang skeptis bahwa rejeki itu ya ini. Materi disini lebih diorientasikan pada nilai, misal emas, deposito, saham, reksadana, obligasi, ori atau jenis harta lainnya.
- · Sehat. Rejeki ini adalah rejeki yang sering kita lupakan dan diabaikan. Padahal tanpa hal ini, kita tidak dapat produktif untuk melakukan banyak hal.
Nah berdasarkan uraian diatas,
kita tentu mulai terbayang korelasi antara Silaturahmi dan Rezeki. Kemudian
untuk menambah keyakinan akan hal tersebut, berikut dibawah ini adalah landasan
hukum mengenai silaturahmi dan rezeki.
Siapa saja yang gemar menjalin
silaturahmi dan memelihara silaturahmi, maka Allah SWT akan menambah rejeki dan
keberkahan bagi hamba-Nya. Hal ini didasarkan pada beberapa Dalil, antara lain
:
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kami
saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa[4]:1).
Selain itu ada juga dasar yang bersumber dari Hadist :
Abdulah bin Umar ra., erkata
bahwa Rasulullah saw., bersabda : “(Pahala)
silaturahmi itu ditangguhkan di surga, tidaklah yang dinamakan silaturahmi itu
orang yang apabila dikunjungi kemudian ia membalas kunjungannya. Akan tetapi,
(yang dinamakan silaturahmi itu) adalah jika orang lain memutuskan silaturahmi
kepadanya, ia tetap menjalin silaturahmi.”(HR.
Bukhari)”
Pustaka : Maulana Asep, 2013. Agar Dimudahkan Rezeki. Penerbit PT Elex
Media Koputindo, Jakarta.
JANGAN LUPA SHARE UNTUK KEBAIKAN BERSAMA...
JANGAN LUPA SHARE UNTUK KEBAIKAN BERSAMA...